Bayangkan kalau rakyat Takalar salah pilih, hak-hak +/- 250 ribu jiwa tidak akan banyak berubah dalam lima tahun ke depan. Bayangkan dalam lima tahun terakhir, apa yang telah berubah di Takalar. Yang paling mudah dilihat misalnya perkembangan infra struktur perkotaan dan perputaran roda ekonomi masyarakat. Apakah terjadi perkembangan yang signifikan? Bagaimana PADnya? Apakah ada peningkatan yang berarti? Apakah APBD telah berpihak kepada rakyat? dan seterusnya...... Jika perkembangan Takalar hanya mengikuti deret hitung (alamiah) maka Bupati yang memimpin belum layak dikatakan berhasil karena pertumbuhan itu kemungkinan hanyalah bias dari pertumbuhan regional. Akan tetapi jika pertumbuhan Takalar mengikuti deret ukur (kreatifitas) maka barulah Bupati itu dikatakan berhasil. Jadi gampang aja jika mau memilih Bupati yang mau kerja keras memajukan Takalar. Apa jurus yang dia siapkan untuk menjadikan PAD Takalar menjadi 15 M tahun pertama dan menjadi 50 M pada tahun kelima. Ayoooo siapa berani ............. maka dialah yang figur yang sejatinya dibutuhkan Takalar saat ini. Karena Takalar ini butuh "ammussara" atau butuh loncatan tinggi untuk dapat mengejar ketertinggalannya. Bukan hanya pintar beretorika dan pidato - pidato tapi juga cerdas dan kreatif dalam implementasi. Jangan sampai daerah kita ini terus menerus identik dengan "TAK KELAR". Kita percaya bahwa pasti terjadi pertumbuhan ekonomi (mungkin 3 - 4 % pertahun), akan tetapi daerah lain pertumbuhannya 7 - 10% pertahun. Jadi semakin lama akan semakin tertinggal terus dibelakang. Ayoo....... rakyat Takalar, tolong kritislah melihat kesungguhan dari para calon bupati itu. Ingaatki suarata' begitu berarti untuk kamajuanta' ngaseng ri butta passolongang ceratta Takalara'.